CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA , Hasrat-Bispak02 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja udah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis masalah Ryoko tuntas, Sani betul-betul kembali pada sana. Namun ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan tanggapan dingin dari penjaga di muka.

"Lantaran telah dicoret, Anda telah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."

Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…

"Bapak tidak berada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 

"Kapan pulangnya?"

"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Jika tak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."

Sani tidak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya sebab sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 

Habis…! Setelah lembaga dan keluarga, Bambang Harjadi lantas udah matikannya. Tidak ada manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara goyah dan jiwa tergoyang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak dilihat di tengahnya siraman hujan deras.

Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!

Tetapi ia penjahat!

Apakah bedanya dengan diri kamu? Meskipun penjahat, malahan Ryoko tidak mengkhianatimu kan?

Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?

Nyaris dua jam Sani jalan tidak pasti arah, dan hujan terus turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Berulang-kali ia terjatuh, serta terciprat sewaktu kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seseorang pengendara motor ada pada sampingnya, serta bercakap padanya,

"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA 

Sementara Sani tercenung. Lantas ia memutus untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia tidak peduli…

"Ke mana?"

Sani menggumam tidak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek juga melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ke arah senja.

Saat malam…

"Pirsawan. Heboh penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan membuka lagi set baru waktu beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diperankan JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian menjelaskan video itu tak ada hubungan dengan kasus ini serta bukan menyertakan JP. JP sendiri didapati udah distop secara tidak hormat sebab bisa terbuktikan lakukan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam selalu menyuguhkan perihal-perihal yang menikam Sani.

"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.

Mereka lagi ada di satu warung kecil di lokasi lusuh, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur sebab ia sendiri telah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.

"Eh gua ada videonya yang ada pada tivi itu loh!" sengit seseorang lelaki di dekat Sani. "Gua diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin melihat gak?"

Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.

"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"

Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberi komentar saru memandang kesenangan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta menyiram warung itu.

"Eh Non, pengen turut tonton film dahsyat gak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani membawa kepala Sani hingga Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.

Seseorang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Sani yang mabok tidak mampu menentang di saat dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa poto Sani sewaktu sedang menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di waktu penangkapan di dermaga, dan beberapa foto datang dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Seandainya Sani masih memiliki pikiran jernih, ia wajar sangsi dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman mencapai muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya justru tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak mengerti, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka dan ketepatan ada wanita…

"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.

"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"

"Eh sudah tengah malem nih. Gua pengin tutup!" kata satu orang, nampaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tidak boleh pada ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"

Sang tukang ojek lalu omong, "Sori Bang, gua kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Tetapi kalau aku bayar pakai ia saja bagaimana?"

"Tujuan lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.

"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.

Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.

"Oke," kata sang pemilik warung sembari mencermati tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi gua lebih dulu yang pakai ia. Aku kagak pengin sisa elu pada."

"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Beberapa orang dari sana mengenyahkan seluruh yang ada pada atas meja, lalu membawa badan Sani dan menempatkannya celentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pemuasan gairah.

Pagi…

Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah rada tinggi.

"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.

"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.

"Kepala… sakit…" keluh Sani.

"Rata-rata minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"

"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang bercakap dengannya.

"Hingga sampai gak gunakan busana begini. Mari, bangun, gunakan busana dahulu."

Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terkenang insiden-kejadian sama sewaktu masih menyusup, ia tertidur setelah layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.

"Ada… kamar mandi di sini?"

"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani saat ini dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.

Sani ketujuan belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember dan gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.

"Ujarnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"

"Alip? Wisma?"

"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini ucapnya kamu ingin cari kerja."

Sani cukup kebingungan.

"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita mengatakan, sekalian menghidupkan rokok.

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantaranya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.

"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. 

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA 

"Benar pengin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"

Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.

"NGENTOT!!"

"MINGGAT LU BANGKE!!"

BUKK! BRAK! DUGG!!

Seseorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menggempurnya membentak-bentak.

"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.

"Orang main ngga bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.

"Gaduh sangat sich," 

Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses dapatkan kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tiada disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada serta paha, tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat raib. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, nyatanya juga ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di dalam tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran nampak. Walaupun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya selalu lebih elok. 

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak menunjuk Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Ia betul-betul berasa gak miliki harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata masyarakat, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri di saat mabok. Karena itu ia lantas gak memikir beberapa macam di saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak akan berasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama dengan yang didakwakan pelosok dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini daerah yang patut untuknya, di mana semuanya orang didalamnya gak mempunyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 

Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa bercakap atau kenalan sang bapak, dia lekas menanggalkan kemeja lelaki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah sewaktu bekerja untuk Ryoko tidak lenyap. Selepas membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengilik pelir, dan terus turun hingga sampai lubang anus.

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA 

Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur memperoleh service papan atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.

Ia telah tidak berpikiran memakai kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli resiko hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.

Yang rada di luar perkiraan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tetap tegang. Mereka setelah itu ubah status jadi misionaris, serta sang bapak melecutnya lumayan lama, barangkali 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.

"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani kecewa. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia gak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering karena kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, biarpun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas tempat tidur serta mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Akan tetapi kerjaannya belum tuntas. Kecantikan alami Sani sudah membikin beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta kenakan handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 

3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah orang pada mereka yang nampaknya pimpinan segerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kurang kuat buat menantang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen awal kalinya, serta dia memang tidak pengin kembali menantang.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

Lututnya lumayan sakit lantaran terbentur semen kasar, serta perih saat dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tidak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor dan berbau kepunyaannya ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, dan usaha semestinya buat mengesankan lelaki yang udah bayar badannya untuk berikan servis terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai memutari Sani… 

lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikan Sani tahu bila beberapa preman itu benar-benar gak bayar satu rupiah juga buat nikmati badan eloknya! Semisal Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada karena mesti membebaskan unggulannya jadikan gaji uang keamanan yang teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terbendung wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan ibarat binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak perlahan saat dia masuk ke kamar serta lihat Sani celentang tak sadar diri gak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…

Nyaris 5 bulan Sani meniti karier jadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, juga kenggunannya semakin terpancar meski dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor untuk mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, sampai hampir gak bermake-up malahan membutanya jadi sangatlah anggun, serta sebabkan banyak lelaki yang mengidamkan servis dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan bikin konsumennya demikian menggemari dianya. Dan demikian keseluruhan layanan yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumennya tidak akan mengenali bila si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA 

Ya, seperti umumnya beberapa pelacur yang sering layani laki laki, Sani mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beradegan untuk bikin beberapa tamunya berasa ibarat lelaki top.

Meskipun realitanya kalau bukan dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karena itu beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…

Dan sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang diraih Sani mulai membikin seorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani ada dirinya-lah unggulan di semuanya kompleks Kalirotan.

"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.

"Apa?" kata Margo lambat akan tetapi dengan suara tegas.

"Saya tidak suka dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung bagaikan anak kecil yang mau jadi perhatian.

"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, meskipun sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana dikatakan Mira, karena dia sendiri udah sekian kali cicipi kehangatan dan service keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan gratis jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong di saat tanpa jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama