CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak02 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, waktu dia sedang tunggu anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat goyah maka dari itu dia tidak dapat menentang waktu dibawa ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh kembali dengan ruangan penyelidikan. Dia beberapa kali sudah mesti duduk di dalam ruangan semacam itu, berunding untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi kesempatan ini permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia justru belum kenal siapa interogatornya kesempatan ini. Nada pria itu demikian dalam, sampai dia juga mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran serta berani menantang saat ini memutuskan mengkaji.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya ingin, kau monitor dia… Kau dan anak buahmu bisa pakai ia selaku jasa uang keamanan seperti yang umum kau laksanakan. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini luar biasa, berpikir Margo… dia bersua musuh yang jauh semakin kokoh dibanding dianya.

"Anak buahku juga kerap ada seperti umumnya, memohon porsi darimu… serta kamu akan antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah bekerja keras… kau mesti mengatur sampai tamunya menjadi bertambah beberapa dari tempat lainnya, meskipun sesungguhnya tanpa kontribusimu juga ia telah dipastikan akan menjadi bintang di sana… Sebarkan info, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya bertekad untuk bertanya… "Mengapa kau pengin merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"
Lelaki itu menjawab, "Saya ingin memusnahkan dianya, sampai jika waktunya udah tiba… dia akan taat seluruhnya pada diriku… 

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA PART2

Tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo merinding. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira lihat jika Margo menjadi pucat selesai terima telpon itu… serta Mira belumlah sempat lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, akan tetapi hatinya sedikit suka lantaran dia dapat memengaruhi Margo buat membinasakan Sani. Dia tidak akan perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Perbincangan barusan membuat Margo begitu takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira udah berikan badannya pada kamu jadi bayaran buat merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat ketahui?

"Kau akan lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, setubuhi bekerja keras, tetapi jangan pernah ia mati… Kau bisa mengajak Mira, supaya ia ikut serta menganiaya Sani buat mengeluarkan sakit hatinya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuman kenakan tank kampiun serta celana pendek, gak terlampau mencermati Mira yang hadir dekatinya. Dia merasa wanita itu seperti sama dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bergaya ramah. "Berbelanja?"
Sani cuman tersenyum simpul, dia tengah tidak mau berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia lebih menjadi tertutup dalam pertemanan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Yang dia mau melakukan sebatas buka pahanya lebar-lebar, serta membebaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya dengan optimal.

"Sani… saya pengen minta bantuan tidak lama, saya pengin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… mahfum banyak yang menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, akan tetapi Mira menangkap lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira menuju gang yang ia mengerti adalah sisi terkejam di Kalirotan, dan tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal buat menjual diri pada tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Saat si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap lantaran silau. Serta waktu dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diduga oleh Sani membuat Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, serta dengan brutal memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja membidik muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Semula Sani memutuskan pasrah.

Tapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Ia menyaksikan tipe perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… type berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak bertanding ibarat orang polwan. Dia sekarang cuman berlaga berdasar pada perasaan survival… serta ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan jika pelacur yang paling menjadi perhatian ini miliki ketrampilan berlaga yang dapat membuat si perwira terpana. Tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang tampak kalaupun Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai tampak kembali lagi ke gaya bertandingnya yang dahulu.

Margo berikan tandanya terhadap seoang anak buahnya yang dengan bergas menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan mengeluh kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, beres-beres rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai muka Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Akan tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang dan ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang berani hentikan cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengerang mencegah sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. 

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA PART2

Dia menyuruh lima panglimanya buat memberikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Akan tetapi sekarang dia mesti memikir dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi suatu kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah memikat tiap-tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Dan terpenting lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit mendapatkan kesenangan sama, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan untuk tidak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu membawa bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda bila sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membuat selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpajang bebas di depan lelaki bajingan yang selalu berlakukan banyak karyawan sex komersil seperti onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar cuma karena berwujud susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!
Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya tambah kuat waktu Margo memerintah anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan dan suara memohon ampun Sani sekalipun gak digubris oleh Margo yang seperti melepas kebencian yang ditahannya sejauh ini. Waktu lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cedera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengep karena sikatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis karena keringat si kepala preman bikin perih bilur serta cidera di badannya. Sani cuman menggeletar membatasi perih sewaktu pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga tuntas sewaktu ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuma dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menjurus figure badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah serta dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya benar-benar kejam… akan tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih yang bernafas meski cuman kadang-kadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." ujarnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.
Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tuturnya sekalian buka terpal.

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA PART2

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terkaget lantaran paparan matahari bikin Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan sesuai itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tiada dapat kerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi hidangan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang melakukan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya sedang membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo menyaksikan menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang air muka banyak kepercayaannya yang gak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figur si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama pun mengikut tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi grup yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…
Pimpinan regu mendatangi figur yang tengah kembalikan pistol yang barusan membunuh Margo ke sarungnya.

"Area telah ditangkap, semua teror telah dinetralisir, laporan tuntas"

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lelaki itu mengacaukank serta pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berucap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit serta mengalami jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih ganti menjaga badannya, mengembalikan seluruh cidera. Semua serta beberapa dokter mengupayakan dengan seisi tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Waktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta menyaksikan refleksi dianya sendiri di cermin, dia terpukau. Tiada satu cacat lantas yang gak diperbarui, sampai beberapa bekas cedera di badannya anyar nampak bila menjadi perhatian dari sangatlah dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada serta berbicara,

"Selamat Nona, sesaat lagi anda sudah dibolehkan pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia akan pulang? Dengan letoi Sani konsumsi makanan rumah sakit serta minum obat yang dikasihkan kepadanya. Dan entahlah kenapa dia terasa sangatlah letih…. amat sangat letih…

"Dipan ini semakin lebih empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu selanjutnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sendu, tangis berbahagia….

1 tahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi tengah melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, terkait penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini telah menjadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil amat mengesankan.

CERITA DEWASA POLWAN BOHAI DIPERKOSA PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak client saat ini jadi punya dia, maka dari itu ia tambah dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor walaupun ia sekarang sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak capai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, lantaran seluruh kartu berada di tangannya. Tahun yang lalu Ryoko divonis enteng, cuman satu tahun penjara. Benar-benar itu hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang mengatakan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah meniti zaman hukuman serta bebas.

TAMAT. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama