CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU, Hasrat-Bispak02 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati pun saya udah berasa cukup lebih enak, saya masih pengin bermalasan, dan membebaskan badanku yang telanjang bundar dan terselip dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadang-kadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku namun juga wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terkenang insiden dalam hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga balik ke kelasku, serta yang sangat membuatku berbahagia ialah SMS Andy malam harinya, yang memperingatkanku supaya lekas istirahat dan tidur karena dia mengetahui saya kepayahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kelelahan sebab belajar hingga malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, rupanya udah jam 5:10 pagi. Karenanya saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang entahlah dapat memberi warna manalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal sewaktu kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku kadangkala berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya udah istirahat semalaman tanpa masalah, sampai saya telah tidur lebih cepat sesudah terima SMS Andy seputar jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan intimidasi Dedi, ini hari saya memutus untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa benar-benar was-was, mengayalkan rekan temanku di sekolah tahu kalaupun saya tak kenakan celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU

Adakalanya saya mengeluhkan, di saat terasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Juga saat ini saya anyar merasai kalaupun otot perutku pun sedikit kejang, seperti habis melaksanakan sit up berkali bisa saja.

Akan tetapi perlahan-lahan saya mengetahui satu soal yang aneh, entahlah mengapa saya malahan nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… periode pagi pagi telah kacau balau gini…", saya menggerundel serta memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Seusai saya gantungkan seluruhnya lembar busana yang hendak kukenakan serta handukku, saya mengamankan pintu meskipun saya masih ingat kalaupun pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh kalaupun saya mesti mandi tanpa ada mengamankan pintu kamar mandi, dan saya tidak ingin kalaupun saya jadi biasa semacam itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Seusai tuntas, saya lekas keringkan badanku dan kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma buat Andy… jika nantinya Andy tahu kamu sudah tidak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berucap pada bayang-bayang diriku di cermin, dan saat ini hatiku jadi bersedih.

Saya mulai menggunakan busana serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Seusai mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang berada pada tas sekolahku, meyakinkan tidaklah ada yang ketinggal dan gak lupa saya masukkan mobile-phoneku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap untuk beres-beres performaku di muka meja dandanku, waktu tau-tau saya dengar hpku mengeluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari hpku, serta lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu udah tambah enak? Saya berharap ini hari kamu telah lebih sehat dan gak lelah.'

Sewaktu saya menyaksikan nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya telah lebih sehat juga sudah tidak lelah. Saya puas sekali sebab saya berasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai dilihat rapi serta elok megar, lalu saya memberinya sedikit bedak pada mukaku.

Ini hari saya ingin tampak lebih elok dan menarik dihadapan Andy, serta saya melumurkan lip gloss sesuai kebutuhan di bibirku.

"Andy… bila saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman perlahan sembari menyaksikani diriku di cermin menegaskan tiada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah ke pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan berterima kasih pada Sulikah. Kemudian saya menggembok pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada pada sisi rack sepatu, serta saya pakai kaus kaki serta sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan bertanya-tanya.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terimakasih ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan memujiku sesuai ini, meskipun jika memandang Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya angan-anganku itu tidak bisa terjadi sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke ruangan makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari umumnya, lantaran tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak pengin menjadi kelihatan tak menarik untuk Andy. Secara cepat saya mengakhiri sarapanku, serta seusai membasuh tangan dan mulutku, saya mengambil langkah ke arah garasi.

Di situ saya lihat pak Bijaksanain sedang mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Bijakin yang melihatku saat itu juga menyudahi tugasnya, dan dia menatapku seperti baru pertama kalinya melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang pada awalnya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijaksanain, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah pengen pergi sekolah nih", saya berujar di pak Bijakin sekalian menunjuk lap masih yang ada pada atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuman membawa lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia melaksanakan itu sekalian selalu menatapku. Sewaktu saya menyaksikan seputar, saya menyaksikan Wawan serta Suwito  berlaku sama, mereka lagi mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya menyengaja memarahi dengan suara yang lumayan keras sampai mereka terperanjat.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan paras terkaget jatuhkan sapunya. Pak Bijakin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa memandang reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha selalu memasangkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membikin terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka pada waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU

"Eh eh… kalian pengin apa? Tidak! Tak ingin!!", mengetahui apa yang bakal dilaksanakan oleh pak Bijakin, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menutup pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka, pula agar mereka dapat dengar jawabanku yang nyata kuusahakan untuk membikin mereka kian dongkol.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tak mau! Tidak ingin! Kelak bajuku lecek! Utamanya tak mau!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berencana mengerling ke mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa seram mengandaikan apa yang bisa terjadi kalaupun kini saya sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab didesak layani gairah birahi mereka lebih dahulu.

Sehabis berulangkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab permohonan mereka yang tetap memaksakan saya turun tidak lama, pada akhirnya mereka berserah  dan kembali menyambung tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, dan Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan serta menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta sewaktu saya menyaksikan mereka bertiga pura pura tidak tahu kalaupun mereka mesti membuka pintu garasi serta pintu gerbang bagiku, saya tekan klakson mobilku sampai mereka terperanjat dan seluruhnya alat bersih bersih yang berada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya sudah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang terdekat dengan mobilku kelihatan bersungut sungut sembari membuka pintu garasi selanjutnya pun pintu gerbang, dan Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, biarpun saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, entahlah dengan menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Tetapi saya tidak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidaklah ada siapa siapa dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang hendak mereka kerjakan padaku selesai seluruh yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya sungguh-sungguh mesti sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding seram mengandaikan perbudakan apa yang mesti kujalani sehabis saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka semuanya, saya lekas meluncurkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengin memikir apa yang bisa terjadi dengan diriku kelak, lantaran di pikiranku waktu ini cuma ada satu perihal, yakni saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen yang lainnya, yang perlu untukku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan khusus cuma buat Andy. Saya pengin Andy nyata-nyata ketarik padaku.

II. Keinginan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi waktu saya sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat waktu saya lihat Andy anyar turun dari mobilnya. Dan waktu saya menyaksikan tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, dan saya suka sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU

Saya tidak ingin mimpi cantikku ini amblas demikian saja, karenanya saya lekas meluncur dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy nampaknya langsung mengenal kalaupun ini yakni adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia tungguku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan mengamankan pintu, dan kami berdua sempat sama sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang sekarang anyar kusaksikan bila parasnya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya telah sehat kok, pula telah tidak demikian penat seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku lebih terlena waktu saya lihat paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy terus menunduk seperti gak berani melihatku serta saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy masih menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya suka kamu tidak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berujar dengan girang.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap bila kelanjutan kalimat Andy barusan itu yaitu aplaus dari Andy bila saya nampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kalimat Andy barusan itu masih membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah sangat percaya sekali jika Andy senang padaku, kelihatan dari sikapnya yang terus salah tingkah sesuai ini dan ujaran Andy barusan membuktikan kalaupun Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan nada perlahan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengacauk puas, namun Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli memandang Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia pun jatuh cinta padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan di saat dia mengangkut parasnya menatapku, saya mengusikkkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, entahlah puas atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya tidak sangat percaya, tetapi saya berasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu kalimat apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan pada pagi ini hari saya mendapatkan keinginan yang cantik. Dan saya benar-benar berbahagia saat Andy selalu ambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang adakalanya menengok dan tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Sama dengan tempo hari, saya merasai beberapa tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan puas, meskipun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Dan sekarang kami berdua duanya sama diam sembari terus ambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terima kasih ya", saya mohon pamit pada Andy.

"Aku… saya  ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sekalian angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian mengambil langkah masuk ke kelasku. Namun saat saya memandang Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari lagi mengambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya nyata dirayu dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidaklah ada insiden spesial, selainnya Jenny yang repot menarik serta mengejekku perihal Andy, pun Sherly yang turut jadi parah kondisi pas kami kumpul di kantin saat pukul istirahat pertama serta, juga pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Serta jika umumnya saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat mengelit atau tersenyum malu, meski hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  usai ini udah keluarkan bunyi.

"Lihat deh… wajahnya hingga merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah tidak kok. Cup cup… tak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sembari menggamit tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan serahkan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly sebagai berikut, tetapi saya menurut saja saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama