CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART3,Hasrat-Bispak02 "Udah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang nyata belepotan sperma bersatu cairan cinta Cie Fifi itu dengan memakai celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi tidak bereaksi, dia cuma diam dan pejamkan matanya. Sang cebol kenakan celana dalam serta celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Selang beberapa saat, Cie Fifi pula bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok pakaiannya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Kelihatannya Cie Fifi betul-betul menyediakan kantung plastik itu untuk menaruh celana dalamnya yang ia paham akan dikotori sang cebol seperti saat sebelum awal mulanya.

"Dasar. Udah orangya cebol, tidak sadar kali kalaupun burungnya itucebol pun", gerutu Cie Fifi yang lalu tinggalkan gudang ini.

Ujaran Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuman pendek, permasalahan yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa  saya mesti ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mengesah ketahan di saat tiba-tiba kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, mari tukasnya pengen nyepong. Kapan keluarnya jika dari barusan hanya kamu emut saja?", bertanya Dedi yang sekarang dengan kejam lagi tekan nekan kepalaku sampai mukaku tenggelam di muka selangkangannya, serta penis Dedi itu tambah menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum serta mainkan lidahku di penis Dedi, agar dia tidak melanjutkan siksaannya padaku.

"Nah… begitu cantik… marilah terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang sekarang mendesah dan mengaduh kenikmatan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara halus saat lagi saya lagi usaha membuat penis Dedi berejakulasi. Kadang-kadang saya memandang nakal di Dedi, biar dia tambah terangsang sampai pekerjaanku bakal usai bisa lebih cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART3

"Mmmhh…?", saya tidak dapat bercakap, cuma dapat mengguman gak terang sewaktu kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu telah tidak ada siapa siapa kembali waktu saya menyambung service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar nada yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Semenjak kapan Pandu telah ada di sini? Kenapa barusan saya tidak menyaksikannya?

"Mamamm…", saya ingin larang Pandu, tetapi sekarang ini mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya gak dapat bercakap secara terang.

Telat, Pandu telah menyibak rok seragam sekolahku, serta saya telah pasrah tunggu hukuman yang hendak diberi Dedi bila dia melihatku memanfaatkan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… gak bisa… gua dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu tukar status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak bertambah cepat. Dua murid keji ini dapat selekasnya melumatku dalam gudang ini, namun yang amat kutakutkan yakni Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan seluruhnya rencanaku. Sebaiknya barusan itu saya dapat lolos dari gudang ini tak mesti ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tidak ada waktu buatku untuk pikir atau berleha leha. Tiba-tiba badanku telah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan cukuplah lebar. Lalu dengan peringkat ke-2 kakiku yang terus begitu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu telah mengacung penisnya yang nyatanya juga ereksi itu di muka mukaku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan jengkel saya mengulum penis Pandu, serta saya keluarkan seluruhnya tehnik oralku biar Pandu cepat gapai pucuk dan selanjutnya dia tidak turut nikmati lubang vaginaku seusai Dedi usai nikmati badanku. Dalam pada itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, cocok di sisi bibir vaginaku. Dedi telah mengetahui. Saya pejamkan mata dan pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… sebab itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, karena kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya katakan kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 mendamprat.

Saya tidak berani menjawab, gak berani melihat. Pengin rasanya saya menangis, namun saya gak ingin kelak rekan temanku khususnya Jenny justru ajukan pertanyaan bertanya jika kelak mataku kelihatan sembab.

Saya cuman dapat pasrah serta terus mengoral penis Pandu, sekalian tunggu hukuman yang bakal dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mengerang terhambat waktu kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku masih tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak dalam sana, mengakibatkan kesan yang aneh di saat saya mengetahui celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mengesah dan selalu mendesah terhenti, namun saya tidak lupa bila saya harus memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini selekasnya berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya tidak kuat kembali, saya mendesah serta meronta kesakitan di saat saya rasakan pedih di vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Sedap kan Elok?", sentil Dedi sewaktu saya menengok ke belakang untuk menyaksikan apa yang tengah dilakukan Dedi.

Saya menyaksikan sisi bawah celana dalamku tarik ke atas. Ternyata itu membikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, dan menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat hentikan semuanya ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Namun Dedi nyata-nyata ingin menghukumku. Celana dalamku ini tarik ke atas dan kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini tambah jadi siap.  Di antara pedih serta nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, tetapi Dedi cuman ketawa tawa.

"Udah, tak boleh ngoceh lagi! Teruskan!", tiba-tiba Pandu memutar kepalaku sampai parasku kembali menghadap penisnya, dan Pandu lekas memberikan penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mengerang terhambat, tetapi sekarang saya tidak punyai alternatif lain, saya mesti menyambung service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata telah tak sabar untuk nikmati badanku. Saya merasai sisi bawah celana dalamku disingkap, dan sebuah benda topangl, hangat serta lumayan besar, yang nyata kepala penis Dedi itu, saat ini melekat dan mendorong bibir vaginaku.

Badanku mengartikulasikanng sejenak di saat penis Dedi memotong lubang vaginaku dan terus melesak masuk. Saya pejamkan mata mencegah sakit, serta selanjutnya saya terus usaha menyambung service oralku buat penis Pandu saat lagi Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi berlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya tiap-tiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menohok demikian dalam lubang vaginaku. Berulangkali saya melenguh terhenti, dan saya mulai gak dapat fokus untuk mengoral penis Pandu.

Mengakibatkan saya harus tambah menanggung derita saat Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai mukaku melekat di muka selangkangannya. Saya harus berusaha membatasi mual gara-gara berbau apek yang mengenai hidungku,  saya mesti membatasi terasa sakit berbaur nikmat di lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Saat ini saya cuman mengharapkan pengidapanku ini selekasnya usai. Saya pun mengharap pakaian seragam sekolahku ini tak lecek serta basah oleh keringatku sesudah saya tuntas ditiduri oleh dua begundal ini. Sehabis saya kumpulkan semua tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap serta menghirup penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong serta kurasakan dia mau membebaskan penisnya dari gempuranku, kemungkinan dia telah tidak sanggup membatasi kesenangan service oralku.

Tetapi saya gak pengin melepasnya, saya mesti membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan buat membatasi badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat dan sekejap lalu penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Semuanya kulakukan di tengah-tengah gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… enaknya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kenikmatan sewaktu kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Selanjutnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semua cairan dalam mulutku ini, tetapi saya gak pengen Pandu bisa lolos demikian saja. Dia udah menghancurkan rencanaku tadi semestinya udah sukses. Saya benar-benar jengkel kepadanya.

Saya terlintas bagaimana saya bersama Jenny, Sherly dan Cie Stefanny tempo hari sukses kalahkan tiga pejantan di rumahku, dan kupikir saya kemungkinan dapat pakai trik yang serupa untuk mengeluarkan kejengkelanku di Pandu. Saya lagi mengisap penis di mulutku ini kendati pun penis itu telah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong gak kuat terima gempuranku, tetapi saya belum pula tuntas dengannya.

Saya selalu mengisap serta menghirup penis Pandu, hingga akhirnya dia menguik nguik seperti mau disembelih saja. Pada akhirnya saya hentikan kulumanku di penis Pandu, serta di saat saya membebaskan tanganku, Pandu langsung ambruk lemas, sama dengan nasib beberapa pejantan di rumahku yang tergelintang sehabis saya dan beberapa pacarku balik menggagahi mereka.

"Oooh… kamu nyata-nyata pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau serta menikamkan penisnya dalam pada dalam lubang vaginaku.

Dadaku terasanya dapat meletus waktu saya dengar penghinaan Dedi barusan. Selesai Dedi tuntas menyiraminya spermanya dalam lubang vaginaku, saya lekas berdiri, kembali tubuh, dan sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', 2x saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi kagum menatapku seperti gak meyakini dengan yang baru-baru ini berlangsung.

"Brengsek, kamu masih dapat bisanya mengejek saya", desisku dengan nada gemetaran sangking emosinya.

Situasi di gudang jadi sunyi. Deru detak jantungku dapat kudengar secara jelas. Saya menggigit bibir meredam tangis. Saya benar-benar sakit hati waktu Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa ada pedulikan mereka kembali, saya lekas keluar gudang ini. Tetapi saya sadar jika saya mesti mengatur diriku di toilet, sekalian sekurang-kurangnya saya mesti bersihkan tersisa sperma Dedi yang menetes dari bibir vaginaku.

Dalam toilet, saya selekasnya mengusung rok seragam sekolahku, serta saya ambil tissue yang ada untuk mengelap lelehan sperma di seputar pangkal pahaku. Sejumlah tissue kuambil dan kuselipkan pada sisi dalam celana dalamku yang sedikit basah, agar dapat membantu rasa tidak nyaman pada selangkanganku.

Serta sekali ini saya telah tak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya mesti terima ejekan seperti berikut? Dengan berurai air mata, saya membereskan rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung make-up tipis di mukaku tidaklah sampai hancur karena air mataku.

‘kriiing…', bel tandanya jam pelajaran berubah telah mengeluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet serta saya sedikit lari mengarah kelasku. Diperjalanan saya menyaksikan pak Totok yang anyar keluar kelasku, dan aku lekas menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tiba-tiba sakit pada perut, jadi gak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian mengemukakan argumen kenapa saya barusan tidak dapat ada di kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tidak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tak ada quiz atau ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu nyata sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Bila masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART3

‘Uh… UKS? Tidak deh… saya tak ingin tertiban malapetaka untuk ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Gak perlu pak, Eliza telah tambah enak. Terima kasih pak, saya kembali pada kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit di pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, dan saya lekas kembali ketujuan ke kelas buat mengikut jam pelajaran paling akhir.

IV. Suatu Janji Yang Menggembirakan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya sudah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny sewaktu saya udah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya setelah sakit di perut Jen", jawabku lambat.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu habis nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan cemas.

"Iya, barusan perutku tiba-tiba sakit sekali, saya gak kuat metahan sakitnya, jadi saya sampai nangis. Namun saya telah tambah enak kok saat ini Jen", saya tidak jujur biar Jenny stop meresahkanku

"Saat ini perutmu sudah tidak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan sedih.

Saya geleng-geleng kurang kuat sembari usaha tersenyum di Jenny.

Sebetulnya saya terasa sedikit gak nikmat karena saya harus tidak jujur di Jenny yang demikian perhatikan serta mengasihiku. Perasaan bersalah ini sedikit mengacauku, meskipun saya tahu ini yaitu yang terunggul, dibanding ada yang dengerin penuturan kami waktu saya akui apa yang sebetulnya berlangsung padaku saat lagi saya berada pada toilet, atau mungkin lebih pasnya di gudang barusan.

Namun selang berapa saat Jenny udah kembali repot memikat dan menghinaku masalah Andy. Apa lagi saat jam paling akhir ini hari guru yang selayaknya mengajarkan di kelas kami tidak masuk, maka kami bebas belajar sendiri. Jenny semakin semangat menarikku, dan saya udah kehilangan akal buat membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuma dapat tersenyum malu.

Dan pada saat saya gak tahu mesti melakukan perbuatan apa, tiba-tiba saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang lebih kurang lagi dijalankan Andy? Apa yang lebih kurang berada pada ingatan Andy waktu ini? Apa dia pikirkanku? Tau-tau saya telah berasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang satu berikut kembali sayang deh… hingga sampai saya tidak dikira kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menghindar.

"Begitu ya? Jika gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sekalian lihat ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu pengen omong apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya ingin katakan apa ya… saya pengen omong, jika Eliza tidak sukai dengan dia", Jenny menjawab dengan jenis cuek bebek sembari mulai membungkusi buku bukunya ke tas sekolahnya, lantaran bel pulang sekolah benar-benar baru-baru ini mengeluarkan bunyi.

"Jeen… tidak boleh begitu dong… aku…", saya mulai kuatir bila kalau Jenny benar-benar lewat kata ucapnya, serta saya dan terus merengek-rengek.

"Bila begitu kamu tidak boleh menangkis terus sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali menarikku.

"Aku…", saya gak dapat berucap apa apalagi serta mukaku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman jahil. Saya cuman dapat tersenyum malu sembari membenahi semuanya buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Selesai doa pulang, saya dan Jenny siap-siap keluar kelas saat Sherly tiba-tiba tampak di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya berniat mengeluhkan sewaktu saya memandang Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini pengin hingga kapan sich anyar senang nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Sampai kamu jadian sama Andy, dan nraktir kita kita", kata Jenny serta Sherly nyaris berbareng serta mereka ketawa suka.

"Ssstt!! Apaan sich? Bila yang lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan was-was.

"Maka dari itu gak boleh ngelamun saja sayang… simak donk di sini sudah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sembari merengkuhku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART3

Saya lihat ke sekitarku, nyatanya benar-benar kelasku ini telah kosong disamping kami bertiga. Tetapi tetap saya khawatir jika ada yang dengar kalimat mereka barusan terkait saya jadian sama Andy. Saya gak pengin Andy dengar issu yang tidak tidak, saya gak pengin hubunganku dengan Andy yang baru memulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu merengkuh tanganku.

"Namun, saya pengen mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian lebih dulu saja dech", saya coba memberinya argumen untuk pisah pada mereka, agar saya gak terus menerus menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya tidak apa apa, ketepatan saya  haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya  haus kok. Ya sudah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang sekarang telah tarik tanganku.

Saya telah tak punyai argumen kembali, karena itu saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Tentunya ledekan mereka kepadaku kembali bersambung, dan saya cuman dapat tersenyum malu.

Hingga sampai di kantin, hatiku jadi risi saat saya memandang sang cebol. Saya terkenang perbuatan kejinya di gudang barusan pada Cie Fifi.

Tetapi saya usaha berlaku biasa. Ditambah lagi Cie Fifi telah menegur kami dan bertanya apa yang kami pesan. Sehabis kami bertiga usai minum, kami lekas bayar pesanan kami serta mohon pamit pada Cie Fifi.

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama