CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART6, Hasrat-Bispak02 "Aaah…", saya menjerit seram saat tau-tau badanku terangkut, rupanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, serta ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya bertambah gak mempunyai daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijakin yang berdiri di sisi kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, serta ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya telah tak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menempaku di saat saya sadari badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, apa lagi dalam status sesuai ini mereka bawa badanku keluar kamarku, selalu keluar hingga sampai ke arah tempat jemuran busana.

Namun yang sangat membuatku kuatir yakni kepala Wawan yang ada antara ke-2  pahaku yang terbuka, dan yang nyata paras Wawan menghadap langsung di bibir vaginaku, benar-benar dekat. Sebuah jilatan yang tengah dilakukan Wawan mulai pembantaian kepada diriku, dan saya mengulet kurang kuat gara-gara tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, tetapi saya harus melenguh di saat Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpampang di hadapannya, serta badanku menyebutng istimewa tanpa dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan keasyikan yang kualami, pak Bijakin serta Suwito menambahkan pengidapanku. Mereka menyibak bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris bertepatan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang ada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak mampu terima seluruhnya rangsangan ini, badanku menggeliang serta menyebutng tanpa dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengerang serta meminta.

Tiada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka ingin dengerin permintaanku. Mereka bertiga lagi menarik ke-2  puting payudaraku, pun bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai teraniaya dalam keasyikan ini, hasratku udah naik gak karuan, serta rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta serta merengek-rengek pada lenguhan serta rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART6

Namun benar-benar salahku  sich, terlihat marah tiga pejantan ini terlampau besar sehabis saya berkali kali memikat dan memancing hasrat mereka sepanjang hari ini. Mereka betul-betul tidak memedulikan permintaanku dan dengan kejam mereka terus menyiksaku.

Saya sudah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk dan meliuk, kepalaku sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Lantaran status badanku yang semacam ini, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, dan rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tiba-tiba mereka bertiga bersama-sama hentikan tindakan mereka, tapi mereka biarkan badanku masih melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengerang perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih lantaran nikmat yang menyerangku ini jadi redup saat mereka stop demikian saja sebagai berikut.

Namun saya cuman diam, saya tidak pengin berujar apa apa, memohon maupun melakukan hal apa saja, meskipun diam diam saya nikmati tersisa sisa luapan hasrat yang menimpa badanku.

"Non Eliza pengen turun?", bertanya Wawan sekalian meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek dan saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menjauhkan bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek di Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, dan ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku sekalipun tidak bermanfaat. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku selalu ada pada hadapan paras Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Selalu apa tanggung-jawab non baru saja udah membuat kita kita tegangan tinggi waktu saksikan non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang setelah itu menyeruput puting payudaraku yang berada di hadapannya sampai saya menggelinjang serta melafalkanng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok malahan saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang emosi??", dari meminta saat ini saya jadi tidak setuju dengan jengkel sekalian meredam nafsuku saat Wawan serta Suwito repot serang wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan serta Suwito hentikan gempuran mereka, dan mereka sama-sama berpandangan sesaat.

Saya sendiri memandang jengkel dari mereka, tetapi saya tidak dapat melakukan perbuatan apa saja pada saat badanku masih melayang-layang sesuai ini dengan ke-2  tangan dan kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tidak mau tahu, dasarnya non Eliza mesti tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah buat kita kita ngaceng berkali kali tanpa hasil mulai sejak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kenikmatan karena siksaan Wawan ini serta pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya ingin meronta, saya pengin meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, lantaran saya tidak pengin pada kondisi lemas waktu terima telephone Andy malam nanti. Saya ingin nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa siksaan rasa pegal maupun mengangut karena kepayahan.

Namun tidak berapa lama kemudian saya tidak bisa kembali berpikiran tenang. Saya mengesah rintih kesenangan di saat ke-2  pergelangan tanganku dicekram oleh pak Bijaksanain serta Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai untuk meraba dan membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Semuanya ini masih ditambahkan tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Baru kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sejahat ini. Seluruhnya kesan keasyikan yang kurasakan ini terlampau luar biasa dan mengacau pikiranku.

Selanjutnya saya pilih nikmati saat saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuman dapat mengharap malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telephone Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku mengartikulasikanng berulang-ulang, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tanpa dapat kutahan kembali, saya mesti berserah alami orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi serta mengulet luar biasa melepas luapan liar ini, serta sekali ini tiada satu juga pada mereka yang ingin mengampuniku walau saya meminta seperti apa saja.

Juga sekali ini mereka semakin memperhebat siksaan mereka padaku. Saya rasakan lidah Wawan menyerang masuk isikan lubang vaginaku, dan itu tetap ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan pada bibir vaginaku membuatku menjerit kenikmatan.

Rasanya tiap lanjutan tulang di semuanya badanku lepas saat saya harus melafalkanng top karena tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, oleh karena itu lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Bijaksanain serta Suwito gak lepas meskipun saya menggeliat seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak pernah jenuh permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhambat sebagai berikut, saya berasa tidak mempunyai daya sampai sekedar untuk melepaskan pergolakan orgasmeku. Tetapi diam diam saya jadi benar-benar suka ditangani semacam ini oleh mereka, dan saya benar-benar nikmati ketidak punya dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Sudah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang tersengal.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi saat jawaban yang kuterima merupakan pagutan Wawan di bibir vaginaku.

Namun cuma tidak lama saja, Wawan udah menyudahi pagutannya. Serta dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku bergantung lemas dengan ke-2  tanganku yang selalu melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih tetap terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART6

Saya lihat Wawan tuju pintu yang membataskan sisi dalam dan luar di lantai dua rumahku ini, serta dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu menempatkan kunci itu pada bagian luarnya.

Seterusnya Wawan tutup serta mengamankan pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari melihatku dengan senyuman penuh sindiran, seakan mau menuturkan kalaupun sekali ini saya mustahil dapat lolos.

Tiba-tiba saya terkaget lantaran saya mengetahui satu soal. Bukan masalah saya tidak barangkali dapat larikan diri, sebab saya udah memahami kalaulah saya usaha lari ke bawah, pada akhirannya di bawah kelak saya harus terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah dan dapat lekas ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud yaitu, kenapa mereka pilih tempat jemuran busana ini untuk tempat membabat diriku? Di daerah yang begitu terbuka ini, bagaimana jika kelak rintihan serta lenguhanku sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana kalaupun kami sampai kelihatan oleh tetangga di muka rumahku yang tiada berencana lihat menjurus rumahku?

"Wan… tak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mengolok.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut bila di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji gak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya bila getho non tak boleh bernada, enteng kan?", jawab Wawan sekehendak hati, dan dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sekalian menempatkan paras cemberut, tetapi tak lama setelahnya badanku mengartikulasikanng di saat ke-2  payudaraku telah kembali diremas remas oleh pak Bijaksanain dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengesah dan mengulet, di antara kenikmatan dan kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan selalu merapat, serta saat ini penglihatanku berpindah menuju pada penis Wawan itu udah tegak menunjuk itu, yang telah siap buat mengeduk dan menyetubuhi lubang vaginaku.

Di saat Wawan telah membungkuk di hadapanku dan ke-2  pahaku yang kurapatkan sejak mulai barusan ini dikendurkan olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap memasrahkan lubang vaginaku ini terima tusukan biadab dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mendesah lambat saat kurasakan bibirku ini di cium halus, dan saya masih pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Bikin jantungku berdetak kuat.

"Mmmhh…", saya kembali mendesah sewaktu kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi remasan remasan halus di ke-2  payudaraku oleh pak Bijakin serta Suwito,  kecupan mesra Wawan yang sekarang udah berganti menjadi  pagutan penuh gairah di bibirku, seluruhnya membuatku mulai teraniaya dalam birahi.

Ke-2  lututku terasanya lemas. Kalaupun kini ke-2  tanganku tidak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sebelah kanan dan kiriku ini, ke-2  kakiku ini pastilah gak sanggup menumpang badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba membatasi derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang memunculkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Saat itu saya selalu mendesah ketahan pada saat bibirku lagi dipagut Wawan seperti berikut, serta napasku mulai habis. Saya bertambah menderita dalam keasyikan ini. Saya gak sanggup meronta, badanku rasanya begitu lemas, tenagaku musnah entahlah ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharapkan dia ketahui kodeku bila saya telah memulai menanggung derita karena kekurangan napas. Tetapi Wawan malahan memperbanyak siksaan ini. Saya merasai lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, dan reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama-sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART6

Seterusnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menghirup dan mencucup air ludah dalam mulutku ini. Saya telah tak dapat bernafas kembali lantaran luapan birahi yang menimpa diriku ini ibarat menyumpal dadaku.

"Oooh…", saya meratap lega di saat selanjutnya Wawan membebaskan pagutannya seusai senang menyesap semuanya air ludah dalam mulutku ini.

Napasku terengah tidak karuan seusai barusan saya cukuplah lama kekurangan napas. Saya usaha mengendalikan napasku ini, tapi cubitan nakal Suwito pada puting kanan payudaraku ini membuat napasku kembali mengincar.

Serta sewaktu pak Berbudiin meremas kuat payudara kiriku, serta menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati semuanya cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali meratap di saat Wawan dengan sekehendak hati mengambil jemari tangannya yang mulai sejak barusan direndam masukkan ke lubang vaginaku.

‘Waan… masukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya gak pengin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya pengin meminta di Wawan supaya dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau jadi masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Namun saya masih lumayan sadar untuk jaga harga diriku jadi nona majikan mereka. Karenanya saya mau tak mau diam dan pejamkan mataku, sekalian mengharapkan mudah-mudahan Wawan selekasnya menarik lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat waktu merasai suatu yang tebal, hangat dan basah tekan bibir vaginaku.

Saya buka kembali mataku. Nyatanya waktu ini Wawan sedang berjongkok di depanku serta menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih mau memainkanku, menganiaya diriku yang udah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Seterusnya Wawan merengkuh ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengesah kesenangan, badanku kembali mengulet, kurasakan cairan cintaku kembali menetes.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Serta kesan yang fantastis menimpa diriku waktu tau-tau Suwito menyergap dan memagut bibirku, sedang pak Bijakin yang masih tetap menyusu pada puting kiri payudaraku, saat ini pula meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja lantaran ditinggal oleh Suwito yang saat ini repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mendesah nikmat gara-gara cumbuan bertubi tubi yang telah dilakukan tiga pejantanku ini, serta saya cuman dapat mengguman tidak terang karena bibirku yang dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya belumlah cukup, saat ini Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu memikat lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah, bikin mataku terbeliak, badanku mengartikulasikanng dan melafalkanng.

Saya sudah pasti menjerit kenikmatan bila bibirku tengah tidak dilumat oleh Suwito seperti berikut.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengesah panjang serta badanku tersentak seringkali menyertai orgasme dahsyat yang menyerang badanku.

Otot perutku mengartikulasikanng sampai ibaratnya akan kram, menghadirkan rasa nikmat antara terasa sakit yang menganiaya diriku. Seluruhnya masih ditambah lagi dengan rasa nyeri yang tambah jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk tetap orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir sangat banyak. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu tidak lepas meskipun saya menggeliat seperti apa saja. Dan semua cairan cintaku yang selalu meluluh itu dicucup serta diseruput Wawan sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengerang kurang kuat, pasrah.

Tiada yang dapat kulakukan disamping menggelepar, meronta, mengesah terhenti. Tetapi gelombang orgasme yang menderaku ini benar-benar tak berhenti, lantaran Wawan selalu mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sedang Suwito gak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Bijaksanain masih tetap semangat memagut puting kanan payudaraku.

Mereka lagi menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA AYU PART6

Seusai sejenak disiksa seperti berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya telah lemas dan cuman dapat pasrah terima semuanya ini. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa tidak punya daya ini mengantarku orgasme kembali buat ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas saat Suwito membebaskan pagutannya, dan saya masihlah harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, meningkatkan semua kesan nikmat yang udah mulai dari barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengesah serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang tengah dilakukan Suwito saat ini demikian mesra, membuatku lebih kebingungan serta tidak tahu mesti melakukan hal apa. Jantungku berdegap cepat, sedang orgasmeku betul-betul tidak menyurut.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tapi saya kembali mengesah saat tau-tau kurasakan suatu yang hangat pada leherku.

Saya tidak merasai kuluman pada puting kanan payudaraku, memiliki arti sudah tentu pak Bijakin yang mengubah gempurannya di leherku ini.

"Pak Bijakin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka hentikan pembantaian pada diriku ini.

Namun mereka mana pengin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya selalu menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang tersengal.

Tetapi lidah yang nakal itu masih bermain dalam lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tiada ampun. Daun telinga kiriku lagi dilumat secara halus, lalu jilatan serta ciuman pada leherku ini… pula semua rabaan tangan tangan mereka yang penuh hasrat pada sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme untuk orgasme yang selalu menderaku sejak mulai badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama