Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Hot Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Hot Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Hot Salon, Hasrat-Bispak02 Berasal dari temanku yang ingin cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada amburadul masalahnya betul-betul saya baru pertamanya saya menulis. Di waktu itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tidak semua namun ada sejumlah yang dapat dibawa kencan di hari sabtu tempo hari kami sependapat buat pangkas rambut dan kita janjian jam 1 siang dalam tempat.

Di pertama saya masuk, aku segera tuju ke arah tempat meja reception dan dari sana saya menuturkan kemauan buat cukur rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sesaat karena sedang repot semua.  Sembari menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat kira-kira siapa yang tahu ada temanku, namun tak nampak ada temanku pada seluruh orang itu.  Kemungkinan ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Bila bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia seputar 20-30 tahun. Saya jadi terkenang dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih ragu-ragu lantaran salon ini betul-betul seperti salon pada biasanya.

Selesai beberapa saat tunggu, saya ditegur oleh reception kalau saya dapat cukur rambut sembari menunjuk ke salah satunya area yang kosong. Aku juga ketujuan yang ditetapkan. Beberapa saat setelah itu orang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" tukasnya sekalian melihatku melalui cermin dan masih menggenggam rambutku yang telah rada panjang.

"Mmm.. diselesai'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada di dalam tempat pangkas rambut umumnya, aku juga dikasih penutup pada semua badanku buat mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Hot Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak sedap rasanya serta saya berusaha untuk cairkan kondisi.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" susulnya sembari terus memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama teman, tetapi mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap mempunyai bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pula, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas setuju buat janjian berjumpa di luar di hari Senin. Untuk pembaca pahami sehari-hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya tuntas, sekalian berikan tehnik seadanya, saya bertanya apa dia pengin saya bawa makan. Ia menerima dan dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia mempunyai rambut lumayan panjang serta pada bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia cukup pendek, tatapannya lumayan rahasia, dadanya sebesar Stella tetapi karena bodi badannya yang rada pendek hingga payudaranya membuat ngiler semuanya mata laki laki untuk menikmatinya.

Dan Yana, dia nampak begitu menjaga badannya, dia demikian memesona, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami bertemu di hari Senin serta di area yang telah disetujui. Sehabis makan siang, kami menonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku memuji kecantikan Stella yang masa itu kenakan kaos ketat memiliki warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan serta dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya semuanya pirsawan disontakkan oleh satu fragmen. Stella kelihatan terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengirimkan ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya karena saya sendiri lagi bebas, serta kuputuskan buat naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai selanjutnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya pengen bicara suatu sama kamu, benar-benar semuanya ini sangat cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." tuturnya lambat namun jelas.

Seperti disabet petir dengar kalimatnya, dan secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah meyakini dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak tahu mengapa kalau saya terasa kamu tidak seperti lelaki yang pernah sempat saya mengenal. Kamu baik, dan kelihatannya perhatian and care. Saya tidak mau kalau selesai saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. bila saya bisa jujur sih, saya pula suka dengan kamu, Tel.. namun kamu pengen khan kalau kita gak doian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Hot Salon

"Ok, kalau itu pengen kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya tidak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti sungguh-sungguh! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri memandang parasnya yang bundar dengan bola mata yang memiliki warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali pada jalanan.

Beberapa menit selanjutnya ia bergerak dari tempat duduknya serta ambil status buat memberinya sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sekalian merengkuh. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup menentang itu lagi menghimpit lengan kiriku. Hilang ingatan, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," dan dia kembali mencium pipiku serta masih tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya sungguh-sungguh udah terangsang dengan perbuatan Stella, serta sejumlah kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan lumayan lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta bergerak ke bawah. Saya telah sungguh-sungguh terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? miliki kamu besar yach!"

saya menggangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada persoalan di saat ingin buka ikat pinggangku lantaran ia cuma gunakan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Tak lama setelahnya ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop di sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia semakin turun dan turun ke bawah. Sekian kali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di bagian biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik lebih ke atas, perlahan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa saat, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencengkam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan laksana kesenangan yang tidak selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap kali kutundukkan mukaku menyaksikan apa yang dilaksanakan setiap itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sekejap Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lalu bergerak perlahan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sekejap dan kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang menakjubkan enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Perlahan lalu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir serta lidahnya sampai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu kian peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk dan menggelikan seluruhnya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sekalian masih mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditempatkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas cukup kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan kadang-kadang menyisipkan satu diantara jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa menggapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya gak bisa kembali memandang ke bawah. Badanku kian lama kian meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian menakjubkan melaksanakannya. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, belum sempat saya disedot sesuai ini, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh entahlah ke mana.

Gak kusadari kembali seputarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa seluruhnya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, serta dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu mengagumkan, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Hot Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti ini selalu," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga menyurut di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Jika kamu telah gak ingin keluar, keluarin saja, tidak perlu ditahan-tahan," jawabannya dan kemudian menjulurkan lidahnya keluar serta berkenaan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia memahami saya lagi berusaha untuk mencegah ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras menghentikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia membebaskan kuluman untuk ambil napas sesaat lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya semakin cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk mencegah ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menuju bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka dan pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuma bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku bermain di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, begitu nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap-tiap milimeter area di kemaluan Stella. Saya dapatkan sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh serta mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Lebih lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella sejumlah hentikan kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian terus menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah telah berapakah orang yang memandang pekerjaan kami terpenting beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, tapi saya tidak perduli. Kepuasan yang kurasakan waktu itu serius membiusku hingga saya udah lupakan segala hal. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku dan tidak tahu udah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat menyaksikan yang tengah ditangani Stella pada kemaluanku. Ini kali Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkenaan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar akan tetapi dia terus pada sikapnya. Kadang-kadang dia masukan seluruhnya tangkai kemaluanku dalam mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun-naik.

"Stella, saya tidak tahann.." kataku cukup lirih membatasi ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella kian cepat dan seringkali dia membuka matanya tapi tetap mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Sehabis bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, terlihat ada sejumlah spermaku melekat di samping kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sembari masih tetap digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Hot Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Selanjutnya dia membereskan tempatnya, dia duduk serta beres-beres busananya. Aku juga membereskan kemejaku ala-kadarnya. Saya gunakan celana panjangku akan tetapi tak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu seterusnya, saya main ke kos Stella dan pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella pulang dari Manado selesai dua minggu dia ada di sana serta dia tidak kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di satu diantaranya perusahaan penyuplai layanan komunikasi smartphone. Sementara itu saya terus jadi animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya harus tinggalkan kostku.

Sesudah kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya dan dia mengucapkan kalau seluruh karyawan yang bekerja di salon itu pun buruh sex.

Stella tidak mengenal bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak paham apa salon sebuah samaran atau sex merupakan suatu tambahan. Ia menjelaskan kalau untuk membawa keluar satu diantara karyawati di sana, satu orang mesti bayar dari muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Setiap malam sesudah mandi setelah dari kerja atau sehabis makan malam, kami melaksanakan hubungan seksual. Entahlah sampai kapan semuanya ini akan usai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang bisa kami lewati serta sudah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena tambah hari saya semakin terbius oleh kesenangan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama